Ketika Pura Taman Saraswati Ubud Menyihir Pagi

Rasakan perbedaan suasana di tempat yang sama di waktu berbeda. Lewati jalan Kajeng, Ubud, di waktu malam yang ramai, lalu datang lagi ke tempat itu di pagi hari. Pura Taman Saraswati akan memperlihatkan sihirnya.

 

Datang pukul enam pagi, selama beberapa menit nikmati jalanan sepi tanpa kegaduhan lalu lintas. Lalu cari tempat bernama Pura Taman Sarawati. Gerbangnya terhimpit di antara bangunan lain, tapi mudah untuk menemukannya. Gerbangnya tertutup, tapi dorong saja untuk masuk.

Wisatawan bebas masuk ke halaman puri, tapi untuk masuk ke bagian dalam hanya orang-orang yang hendak berdoa. Meski masih di bagian luar, tapi sihir akan terasa begitu berada di pelataran pura. Bersih, hijau, dan terawat. Sobat seperti masuk ke lorong waktu di era modern dan keluar di zaman peradaban Hindu.

Di ujung terdapat pura yang tidak terlalu besar. Di depannya ada pelataran yang memiliki jalur di tengahnya, mirip gitar dengan bodinya. Pelataran ini bisa dijadikan panggung pertunjukkan, misalnya tarian kecak yang terkenal itu.

Pura Taman Saraswati dibangun tahun 1951 dan setahun kemudian kokoh berdiri. Pura ini diperuntukkan menghormati Dewi Saraswati yang dianggap sebagai dewi pengetahuan dalam kepercayaan Hindu. Yang membedakan pura ini ini pura-pura lain adalah sisi arsitekturnya yang sangat kental. Ada nuansa modern, tapi sisi tradisionalnya tetap dipertahankan.

 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.