Jelajah Laut Dangkal Bukit Karst Raja Ampat

Vita  menahan diri untuk tidak menceburkan badannya ke laut dangkal di perairan Misool, Raja Ampat. Sejak awal perjalanan dia selalu bertanya kapan bisa berenang dan menyelam. Perairan Namlool, Misool, memang menggoda. Apalagi perairan dangkal yang mengitari bukit-bukit karst yang berserakan. Siapa pun akan tergoda menceburkan diri, ya minimal melangkah di air yang jernih itu.

Bukit karst yang terdiri dari berbagai bentuk dan dibalut hutan hijau ini yang memberikan pemandangan sangat indah dari ketinggian. Inilah ciri khas Raja Ampat. Pemandangan tak kalah indah ketika menyusuri bukit karst tersebut dari dekat.

Perahu cepat kami meliuk-liuk di antara bukit karts. Perahu kali melaju pelan jika ada bukit berbentuk rongga. Orang menyebutnya karang berongga, tapi sepertinya lebih mirip Gozilla yang sedang bermalas-malasan. Dengan punggungnya menjulang ke atas.

Di perhentian lain, ada bukit atau tepatnya batu besar berdiri kokoh sendirian. Pohon-pohon tak terlalu rindang tumbuh di sisi bukit, bergoyang sekan seakan memanggil untuk singgah.

Banyak karst di Namlool, Misool, Papua yang bentuknya mirip, tapi ada beberapa yang berbeda. Ada bukit karst yang seolah memiliki pintu. Sayang, kami tidak mendekat. Sangat menggoda untuk masuk ke “pintu” kokoh tersebut.

Setelah beberapa perhentian, akhirnya Vita melampiaskan keinginannya. Ketika perahu belum berhenti benar, dia sudah menyelam di air yang jernih. Beberapa teman ikut menyusul. Segar dan indah.

 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.